Senin, 08 Agustus 2011

SILUET FOTOGRAFI

Dalam dunia fotografi kita bisa membuat detail lekuk-lekuk suatu benda dengan menerapkan teknik pencahayaan. Salah satu teknik pencahayaan dari belakang atau backlighting bisa kita manfaatkan untuk membuat bayangan menjadi sangat kentara, antara highlight dan shadow sangat jelas perbedaannya. Bayangan yang tercipta karena adanya backligting itulah yang namanya siluet.
Jika kita menggunakan lampu studio untuk membuat backligting atau agar tercipta siluet sebuah objek maka lampu harus berada frontal terhadap kamera. Hadapkan lampu kearah depan lensa dan mengenai objek. ukur cahaya pada lampu tersebut agar objek menjadi gelap.
Selain di studio kita juga memanfaatkan cahaya alam untuk membuat siluet-siluet yang menakjubkan.

Siluet yang saya ambil saat langit cerah Canon EOS 7D | EF-S 18-135mm | f/16 | 1/200 | ISO 100

Pertama kita bisa mengukur cahaya pada langit, kunci, trus atur komposisinya...
Selamat berkarya..

Senin, 25 Juli 2011

Mengaktifkan SLIDESHOW BLOGER dengan Account Flicker

Gadget pada blogspot ada yang bertipe slide show, ini mempermudah anda untuk menampilkan galeri anda pada slideshor blog anda. Berikut ini adalah panduan singkat untuk mengaktifkan gadget slideshow anda.
  1. anda harus mendaftar ke Flicker terlebih dahulu, upload foto-foto anda di flicker untuk mulai daftar (sign up) klik disini,
  2. masuk ke akun flicker anda (sign in) gunakan username dan password anda
  3. klik pada You maka di Address bar browser anda akan tampak alamat yang menunjukkan kode anda dalam hal ini http://www.flicker.com/photos/1234567890, yang anda ingat adalah 1234567890 nya, ini adalah kode username anda nantinya untuk masukkan ke blogspot, tiap-tiap user berbeda, kode tersebut copy paste aja untuk memudahkan.
  4. Buka blog andan tambahkan gadget Slideshow, trus konfigurasikan dengan mengkopy pastekan user nya dengan yang sudah dicopy pada langkah 3, jangan lupa terlebih dulu pilih Flicker untuk Slideshownya..
Klik pada You untuk mendapatkan User yang akan di copy dan di paste ke Slideshow
User ID ini lah yang dicopykan ke blogspot

    Minggu, 24 Juli 2011

    11 Tips Motret Konser Musik

      Zonna Live Permormance  at Hugo's Cafe, July 18, 2011
      Memotret konser rock sangat menarik sekali, karena banyak tak terduga dan spontan dan penuh dengan gambar gambar bagus. Penyanyi sangan ekspresif saat membawakan sebuah lagu, terlebih lagi saat berhadapan dengan fans yang sangat banyak, maka hasil gambarnya akan penuh dengan emosi dan energi. Adapun beberapa tips yang bisa kita terapkan dan kita kembangkan dalam hal potret panggung adalah sebagai berikut:
    1. Gunakan DSLR, Band  rock & Roll sangat penuh dengan energi bergerak kesana kemari, menari, meloncat sehingga membutuhkan kamera dengan kecepatan tinggi, maka shutter lag (waktu eksekusi yang dibutuhkan dari mulai pencet sampai terlihat hasilnya) akan mengakibatkan banyak masalah dan banyak kehilangan momen. DSLR yang semi pro akan sangat membantu dalam hal menangkap momen dengan cepat.  Selain Gear yang memadai, antisipasi seorang fotografer dalam hal menangkap momen juga sangat mempengaruhi hasilnya.
    2. GUNAKAN SHUTTER SPEED TINGGI, alasan pertama yaitu karena shutter speed yang tinggi dapat mengurangi kamera shake. Aturannya adalah shutter speed sama dengan panjang lensa anda (focal length yang digunakan). Contohnya jika anda menggunakan lensa 50 mm maka lebih aman anda menggunakan speed minimal 1/50 atau lebih.
    3. GUNAKAN LENSA CEPAT, karena anda menggunakan shutter speed tinggi maka anda harus memakai lensa dengan bukaan lebar misal 50mm f/1.8 (yang paling murah).  Lensa-lensa yang cepat (misalkan L series) dapat membantu anda dalam pemotretan, sehingga tidak ketinggalan momentum.
    4. GUNAKAN ISO 800, dalam banyak kasus gunakan asa 800, jika lightingnya bagus anda bisa menurunkan menjadi asa 400
    5. GUNAKAN  MANUAL MODE, ketika melihat pose super rock star, anda dan kamera anda tidak punya waktu lagi untuk mengatur eksposure dan menhabiskan waktu dengan mensetting aperture atau shutter speed maka gunakan manual mode dan ukur  cahaya sedemikian rupa sehingga saat superstar tampil  langsung tembak...dor-dor-dor.... xixixi
    6. SPOT METERING, matrix metering sangat bagus digunakan untuk  lanscape, tetapi dalam sebuah live concert sangat banyak gelapnya (cenderung gelap) dan ada sisi sangat terang saat lampu menyala, hal ini bisa membuat kamera anda jadi salah ukur. Maka gunakan spot metering, arahkan di wajah sang artis yang sedang tampil untuk mendapatkan eksposure yang benar. Tentu saja anda harus di manual mode dengan lensa bukaan lebar, maka anda hanya mengatur shutter. Jika anda menemukan cahaya bagus maka tidak perlu menggunakan shutter speed yang tinggi, maka anda bisa menurunkan untuk mendapatkan ketajaman dan DOF
    7. GUNAKAN RAW, karena dalam format RAW ini cahaya dapat diubah dan bisa mendapatkan eksposure yang sempurna.
    8. NO FLASH, saat konser berlangsung lighting nya sangat dramatis, maka akan lebih bagus jika lighting itu terekam baik di foto kita, dah jika pakai flash maka cahaya-cahaya ini akan hilang tertimpa flash. Sebetulnya flash bisa digunakan untuk membuat trik bergerak dengan shutter speed lambat sehingga motian effect bisa didapatkan. Tapi paling bagus tanpa menggunakan flash.
    9. PHOTO PASS ID CARD,  Sangat sulit mendapatkan foto bagus jika banyak orang yang melintas didepan anda ataupun bergerak-gerak didepan anda, selain itu bisa membuat kamera anda goyang (blur/shake) atau gear anda malah rusak. Tak diragukan lagi tempat yang paling bagus adalaah berada diantara panggung dan garis pembatas penonton, gunakan ID CARD resmi, kalau saya sih biasanya ikut crew.. xiixixi
    10. FILTER, gunakan filter yang sesuai dengan yang anda inginkan, saya biasanya menggunakan filter STAR 8 untuk membuat nyala lampu panggung menjadi seperti bintang, seperti contoh berikut ini:
    11. Zonna Live Performance at Hugo's Cafe, July 18, 2011
    12. MENIKMATI, jangan lupa poin penting saat anda motret yaitu anda harus senang dengan apa yang anda foto, jangan jadi stress…nikmatilah pertunjukannya.
    Demikian beberapa tips tentang fotografi panggung. Beberapa poin saya terjemahkan dari JPGMagazine dan saya sunting menurut kebutuhan, ada juga beberapa poin yang merupkan pengalaman pribadi.



        Selasa, 12 Juli 2011

        VIDEO SHOOTING FOR CANON EOS 7D

        Dalam pembuatan sebuah film, kita harus menguasai beberapa teknik agar video shooting menggunakan Canon EOS 7D bisa maksimal. Adapun beberapa poin diantaranya yaitu:
        • Sound Limitations of the 7D
        • Setting up the Camera Menu
        • Expanded ISO
        • Creating a more Filmic Picture Profile
        • How to Focus
        • Using a Follow Focus
        • Using a Monitor
        • Using a Viewfinder
        • Setting correct Shutter Speed for video
        • Re-mapping the Operational Controls
        • Controlling Exposure
        • Using a Matte Box
        • Selecting Lenses
        • Sensor Crop Factor
        • Tips for Shooting Handheld
        • Using Video Support
        • Video Frame Rates
        • Shooting in Slow Motion
        • Recording Sound
        • Shooting a Sequence
        • Rolling Shutter
        • Avoiding Flicker form Artificial Lights
        • Shooting at Night
        • Timelapse Techniques



        Sedangkan untuk mengedit (postproduction) kita juga harus menguasai beberapa poin diantaranya:

        • Post Production Workflow (Final Cut Pro)
        • Importing Files for Edit 
        • Creating Slow Motion 
        • Converting Timelapse Frames into Video

        Jumat, 08 Juli 2011

        Info Lokasi Hunting: "YOGYAKARTA"

        Candi-candi di Jogja dan sekitarnya :
        Candi Borobudur : Sekarang cukup bayar tiket masuk Rp 17.500,- tanpa tambahan untuk kamera, jika motret Borobudur dari bukit Situmbu harus memberikan sumbangan pengembangan wilayah ke warga pengelola sekitar Rp 15.000 per orang. Tapi ada juga beberapa spot yang gratis.
        Candi Mendut : Cukup bayar tiket masuk Rp 3.000,-
        Sambisari : Bayar tiket masuk aja, kalo ga salah Rp. 3000,-
        Candi Prambanan : Tiket masuk Rp. 20.000,- charge utk kamera (antara Rp 1.000,- - 2.500,- ), jika untuk prewedding bayarnya sekitar 1 juta.
        Candi Plaosan : Bayar tiket masuk aja Rp. 5.000,-
        Kraton Ratu Boko : Tiket masuk Rp 12.500,- tiket kamera Rp. 5000,- Buat preweding bayar Rp 350.000,-
        Candi Barong : Gratis, selama ini lewat jalur tikus karena ga tau jalan utamanya .
        Candi Banyunibo : Dulu kesana rombongan jd ga tau biayanya, sepertinya cukup bayar tiket masuk .
        Candi Ijo : Ngasi sumbangan sukarela di pos jaganya, kira-kira Rp 5.000,-

        Obyek wisata alam :
        Pantai-pantai di Gunung Kidul Mulai dari Drini, Sepanjang, Kukup, Krakal, Baron, Ngrenehan, Ngobaran cukup bayar tiket masuk  1 motor 2 orang Rp 8.000,- plus parkir di tiap lokasi Rp 2.000 per motor. Ada tambahan pungutan untuk jalan desa ke pantai kira Rp 3.000,- per orang.
        Pantai-pantai di Gunung Kidul umumnya berpasir putih dengan batu dan bukit karang sebagai pembatas antar pantai. Pantai yang pasirnya hitam hanya Pantai Baron dan Krakal.

        Pantai-pantai di Pesisir selatan Bantul mulai Parangtritis, Parangkusumo, Depok, Samas, Pandansimo, Bugel, sampe Glagah cukup bayar tiket masuk 1 motor 2 orang dibawah Rp 10.000 plus parkir rata-rata Rp. 2.000. kamera free. Kalau mau naik mercusuar di Pantai Patehan bayar Rp 2.000 per orang.
        Ada venue yang menarik dan terkenal yaitu Gumuk Pasir Parangtritis (Sand Dunes), hanya bayar untuk parkir mobil atau motor aja..., bisa sewa properti berupa kuda tunggangan..

        Ke kaliurang dan Kali Adem (Lava Tour Merapi), Kali Kuning cukup bayar tiket masuk dibawah Rp 5.000 per orang plus tiket kendaraaan dan asuransi serta parkir kendaraaan (jika ada).

        Pada persawahan di daerah Kasihan dan beberapa sungai di daerah Berbah Sleman Gratis
        (info dari berbagai sumber)

        Selasa, 10 Mei 2011

        HDR (High Dynamic Range) pada Kamera

        High Dynamic Range adalah cara kita untuk mendapatkan gambar dengan tingkat kecerahan tinggi sehingga nantinya gambar yang dihasilkan akan menampakkan gambar yang cukup disemua sisi (bagian) dari foto.

        Rabu, 02 Februari 2011

        MATERI YANG HARUS DIKUASAI OLEH SEORANG FOTOGRAFER

        Layaknya seorang penembak jitu (sniper) maka seorang fotografer harus mengenali setiap detil dari kamera yang dipakainya. Karena setiap kali mengeksekusi setiap momen kita harus menyetel alat (kamera) dengan tepat  agar hasil yang diperoleh memiliki kualitas yang bagus. Ada beberapa poin yang harus kita kuasai agar kita bisa dengan mudah mengesekusi setiap kejadian dengan cepat, tepat, akurat dan tajam serta memiliki jiwa dari setiap gambar/foto yang kita hasilkan, berikut ini poin-poinnya:
        (Silahkan ikuti tautannya (link) maka anda akan menemukan artikel yang terkait dengan itu, semoga bermanfaat.)
        >CAMERA (Image Size, Image Quality , Image Sensor, AF Point, Storage)
        >LENS ( Clarity, Filter Size, AF Piont, Focal Length, AF min Distance, F Value)
        >LENS CATEGORY FIX LENS, PARAREL LENS,
        >LENS FOCAL LENGTH ( Wide, Normal, Zoom)
        >FILTER ( Ultra Violet, Filter Macro / Close Up, Filter Circular Polarize (CPL), Filter Neutral Density (ND), Star, Filter Warna)
        >ACCESSORIES TRIPOD, Battery Grip (BG / VG), LENS HOOD, LENS PEN
        >BASIC MODE (Night Potrait Camera Mode, Sport Mode Camera Mode, Close Up Camera Mode, Landscape       Camera Mode, Potrait Camera Mode, Auto Mode)
        >EXPOSURE MANAGEMENT ( Triangle Exposure, ISO Setting, Aperture Setting, , Shutter Speed Setting)
        >FOCUSING (Manual Focus, Auto Focus, Focus Lock, AF-ON)
        >METERING INDICATOR
        >CREATIVE MODE (P Mode, AV Mode, TV Mode, Manual Mode)
        >EXPOSURE CALCULATION (ISO-SPEED-APERTURE)
        >FLASH (Internal-External)
        >SHOOTING MODE (Low Speed Continue, High Speed Continue, Timing Shoot, Bracketing)
        >COMPOSITION (Third of Rule, Framming, Lining, Reflection,Prespective)
        >DOF ( Depth of Field )
        >PANNING
        >ZOOMING
        >PICTURE STYLE (Sharpness, Contrast, Saturation, Color Tone)
        >METERING MODE (Evaluate ,Partial, Spot, CenterWeight)
        >WHITEBALANCE ( AUTO, WB Shift Adjusment,WB Measurement ,WB Kelvin )
        >AF MODE (One Shoot, AI Focus, AI Servo AF)
        >AF Point Selection
        >EXT-FLASH MANAGEMENT ( GN, Bounce, Power Level, Slave Mode, AF Asist, A-TTL, I-TTL, Zoom Angle, Multi Flash, Compesation, FV Lock, Slow Speed Syncro).

        PENGATURAN WHITE BALANCE PADA DSLR

        AWB
        White balance ini diset secara otomatis untuk menghasilkan warna yang terbaik
        Biasa digunakan untuk penggunaan normal
        Dayllight
        Warna dari matahari saat berada di tengah siang, menghasilkan untuk warna standar reproduksi
        Biasa digunakan saat tengah hari (siang)
        Shade
        Karena warna biru dari langit yang mempengaruhi saat memotret di luar dan pada bagian teduh. 
        WB ini menetralisir warna biru langit

        Tungsten light
        Warna normal dari bola lampu menghasilkan warna kuning-oranye, maka WB ini akan menetralisir warna kuning dan oranye tersebut
         biasa digunakan saat memotret disaat lampu shooting yang berwarna kuning
        Cloudy
        Dibawah langit biru dan berawan menghasilkan warna biru pada foto, mode ini menambahkan warna kuning untuk menetralisir warna biru

        Fluorescent
        Pada lampu neon (fluorescent) akan menghasilkan warna hijau, dengan mode ini akan menetralisir warna tonal hijau tersebut.
        Biasa digunakan dibawah lampu neon
        Flash
        Dengan menggunakan flash maka akan sama dengan Daylight, yaitu menghasilkan sedikit warna biru, maka mode ini akan menetralisir warna tersebut.

        Selasa, 01 Februari 2011

        METERING PADA KAMERA DSLR

        Evaluative Metering
        Standar Pengukuran brightness  dari kebanyakan kamera.
        Penggunaan umum metering mode yang efektif untuk kebanyakan obyek

        Partial Metering 
        Mengukur bagian tengah di area kecil dari viewfinder.
        Efektif ketika scene memiliki keceraha dan gelap seperti saat memotret pada kondisi backlit. Biasanya akan sulit mengukur secara benar jika menggunakan metering ini. Akan tetapi akan menjadi mudah untuk memfokus pada daerah yang dipilih.
         
        Centerweighted average metering
        Pengukuran pada bagian tengah yang diutamakan dan di rata-ratakan dibagian lain dari scene
        Digunakan pada ketika subyek utama berada di tengah
         
        Spot Metering
        Pengukuran area terkecil, yang lebih kecil dari partial metering pada bagian tengah viewfinder
           

         

         

        Rabu, 26 Januari 2011

        CROP CIRCLE di Yogyakarta


        Hari itu selasa 25 Januari 2011, kami berniat untuk melakukan Tour dengan sepeda sambil "Hunting" tentang keberadaan "CROP CIRCLE" yang berada di Yogyakarta, tepatnya yaitu di dusun Jogotirto, Berbah, Sleman. Pagi itu kami berdua dengan teman, sebut saja Mas Pri, bertemu di gapura Panggung Harjo Sewon untuk memulai touring dengan sepeda gunung kami. jam 6.42 WIB kami mulai bertemu dan mulai mengayuh kearah Timur menyusuri Ring Road Selatan Yogyakarta.
        Foto 1. Mas Supri (pengunjung) sedang menggerutu karena sepeda ga boleh lewat jalan
        Tepat sekitar pukul 7.57 WIB kami memasuki dusun Jogotirto, wilayah kecamatan Berbah dari selatan. Sesampainya di wilayah yang terdapat Crop Circle tersebut kami dihadang oleh orang tua yang dengan arogansinya menyuruh kami memutar arah karena wilayah ini ditutup atau parkir disini katanya setengah membentak. Kami kaget bukan main, waktu itu masih pagi sehingga tidak banyak orang untuk melihat fenomena tersebut otomatis jalan kan juga sepi kenapa kami disuruh memutar, kalaupun kami pakai sepeda motor kami sih oke-oke saja kalau disuruh memutar, tapi kami mengendarai sepeda onthel dengan bahan bakar nasi... kalau disuruh memutar sih kami sungguh sangat keberatan, apalagi pagi itu masih sepi sehingga dengan alasan apapun pasti tidak mungkin memacetkan jalan..." AROGAN, GA PUNYA TOLERANSI..!!!" gerutu kami... yah terpaksa kami melewati jalan memutar dengan celingak-celinguk mencari celah untuk masuk wilayah bukit Suru untuk melihat Fenomena Crop Circle dari atas dengan membawa sepeda onthel kami.. ya itulah niat kami, harus sampai atas bukit itu dengan membawa sepeda....
         Foto 2. Bertanya jalan kepada pak Sutrisno
        MENCARI JALAN LAIN
        Karena tidak boleh melewati jalan utama, maka kami mencari jalan dan kami melewati sebuah sawah trus bertemu dengan pak Trisno (Sutresno), beliau memberitahu jalan untuk menuju bukit Suru itu tinggal melewati sawah ini trus sampai di hutan itu terus ke selatan, kata beliau.

        Kami melewati "galengan" sawah itu dengan mengangkat sepeda agar tidak merusak sawah. Kami sempat bersendagurau, jangan-jangan kita dikira mau buat crop circle baru hiks...
        Sesampainya diujung sawah saat akan memasuki hutan disebelah Utara bukit Suru kami memutuskan untuk beristirahat sejenak setelah ngos-ngosan mengangkat sepeda.
        Hari itu rasanya saya percaya bisa sampai ditengah hutan utara bukit Suru kalau tidak di semangati oleh Mas Pri.
        Kami sempat mengabadikan saat istirahat  di tepi sawah yang berbatasan dengan hutan bukit Suru.
        Foto 3. Belum ada jejak kaki melewati daerah ini...??
        SENDIRI
        Kami sadar betul akan bahaya yang mengancam, yaitu binatang melata seperti ular dan sebagainya bisa menyerang kami kapan saja, apalagi ditambah dengan "singup" nya suasana menjadikan sasaran empuk bagi nyamuk malaria. Di hutan itu kami saling bahu-membahu untuk menaikkan sepeda menuju keatas bukit dan sesekali saya harus naik duluan untuk men"cantol"kan tas kamera agar saat terpeleset kamera tidak jadi korban.
        Foto 4. Berusaha bahu-membahu untuk menaikkan sepeda
        Selain licin bukit terjal itu syarat dengan pohon yang besar-besar. untuk itu kami ekstra hati-hati agar tidak ada yang mengganggu kami baik yang berupa makhluk buas atau yang ghaib, karena menurut kabar berita di daerah Bukit Suru tersebut tempat yang dijadikan (dipercaya) penduduk sekitar untuk mencari pesugihan. hiiii ngeri.. ini adalah gambar dimana mas Pri berada di bawah sedang menaikkan sepeda menuju ke puncak.

        MELIHAT CROP CIRCLE
        Setelah mendaki bukit lewati pepohonan serta bebatuan maka sampailah di puncak dengan sukses dan berhasil mengabadikan CROP CICRCLE yang fenomenal itu, terasa inilah TRACK sepedaan terberat bagi kami... dan kayaknya track-track selanjutnya tidak ada masalah bagi kami, karena kami telah melewati yang paling pahit.. yaitu menaiki bukit Suru.
        Foto 5. Di Puncak Bukit Suru sebelah Utara

        Panitia

        Senin, 24 Januari 2011

        Landscape Photography

        Landscape Photography adalah sebuah teknik fotografi untuk mengabadikan alam yang luas dan foto-foto yang biasanya bagus jika diambil dengan format mendatar (landscape). Contoh berikut ini adalah bercerita tentang sesorang yang sedang menaiki sepeda dan menyebrangi sebuah jembatan.
        Gambar 1. Landscape Photography
        Foto ini akan terkesan tidak mempunyai cerita jika diambil dengan posisi berdiri, karena jembatan yang jadi gambar pembantu cerita akan hilang.

        Jumat, 21 Januari 2011

        Basic Photography

        Photography is how we perpetuate a particular object using the camera. We can take a picture with the camera if the object can reflect light.